Sabtu, 22 September 2012

DAY 6: NEUDECKMUEHLE






Saya harap windmill-nya cukup jelas kelihatan di gambar yang saya ambil khusus untuk kalian ini ;)






Mereka baru panen


























Setelah (host mother dan host dad) puas berenang, kami pergi ke tempat kincir air lama bernama Neudeckmuehle yang sekarang sudah jadi restoran keluarga tempat host sister saya bekerja.



roda kincir yang lama.












kakao panas-nya benar-benar manis dan lembut, saya jadi nggak menyesal kehilangan Coca-Cola.








Jembatan lama.




Setelah makan ikan trout dengan kentang dan salad kubis wortel yang segar, serta sup vegetarian, kami harus pulang. Host family memutuskan untuk menguji kekuatan kaki saya dengan menyuruh saya berjalan pulang sejauh kira-kira 6 km.




Saya tidak sendiri.

Sungguh menakjubkan di tengah hutan ada jembatan yang begitu bagus, jembatan mah biasanya cuma sebatang bambu. Jerman benar-benar menghargai pecinta alam.




Sungai kecil disebut bach.




Moss, kalau sudah tak ada berarti daerahnya sangat tercemar.






Saya tanya host dad kenapa domba-domba itu selalu menoleh bila ada orang lewat. Jawabnya, mereka heran apa yang dilakukan cewek itu di sini. Mereka belum pernah melihat orang Indonesia :D






Di kawasan ini, burung hantu dilindungi.



Petunjuk jalan bagi para hikers.




Di Jerman, kambing hitam keluarga adalah seorang anak yang mencuat dari saudara-saudaranya yang manis dan sopan. Apakah di Indonesia juga ada istilah itu?

Kami menemukan gereja kecil dalam perjalanan.



Penemu teknik-apa-gitu dalam menanam anggur.




Makam di depan gereja.






Lonceng gereja yang sudah tak terpakai.







Batu dengan ukiran perjanjian perdamaian umat Katolik dan Kristen.



Rumah lama khas Jerman. Siapa sangka waktu sedang asyik memotret pemilik rumah membanting pintu rumah yang terbuka, dari dalam.



























Jendelanya kurang.... Jadi ditambahi.














Kakek-nenek dengan dua cucunya bertanya arah.












xo gege arasy