Senin, 06 Agustus 2012

Colours Yesterday






MY NEW FAVORITE SNACK: (SALTED) EDAMAME


Sama sekali enggak menarik minat. Kacang kedelai dibuat camilan, hah, memangnya enggak ada yang lain? Tapi dengan semangat ingin sehat, saya bergabung dengan bapak ibu dan adik untuk menikmati sebungkus salted edamame. Ternyata....


Bentuknya seperti kacang kapri, agak bikin geli sih, bulu-bulu halus bertumbuhan di sekujur permukaannya. Untunglah bukan itu yang akan kita makan. Kalau kita kupas dia, kita akan mendapatkan lebih kurang tiga butir kacang seukuran kancing baju, warnanya hijau muda. Inti dari segala pengupasan yang bersemangat.


Begitu dimasukkan di mulut, rasa asin samar-samar memanjakan lidah. Teksturnya licin karena ada kulit arinya, itu yang bikin asyik. Dingin-dingin gimana gitu, karena habis dari kulkas. Bila digigit pun tak mengecewakan, lembut--bagus buat yang bergigi maupun tidak--dan rasa asin pun berpadu dengan rasa manis ala kacang-kacangan. Tapi begitu cepat tertelan. Jangan kuatir, masih ada dua butir lagi. Masih banyak.


Harganya 10 ribu rupiah per bungkus berisi 500g. Sayang beribu sayang edamame itu dibeli di pameran yang belum tentu muncul lagi dalam kurun waktu lama, menghilang seperti debu dalam pusaran angin yang coba ditangkap. Dan sekarang saya sedang merindukannya, tentu saja.



I didn't come interested at all. Soy beans for snacking, ever heard something funnier? But everyone's willing to be healthy, and i joined my parents and my brother to enjoy a pack of salted edamames. Aaand....


It was like a pease, and somehow tickled me, fuzz were all on the surface. Lucky us we won't eat it. If we open it, we'll get, about three lime green buttons. The purpose of enthusiastic peeling.


Once placed in the mouth, the edamame strokes with its vague salty taste. It was smooth because of the husk, and it was the funny part. It was somehow cold, just out from the refrigerator. When bitten, it won't be disappointing, soft--good for both toothed and toothless--and the salty taste combines with the sweet taste a la nuts. But it was too quickly swallowed. Don't worry, there  are still more two lime green buttons. Still many.


It was only 10000 rupiah per 500g pack. Sadly the edamame was bought in a bazaar, which doesn't have the certainty to reappear next year, gone with the wind. And now i'm missing my edamames, of course.

Minggu, 05 Agustus 2012

Cream Cake


Dulu, waktu toko Galuh masih baru berdiri, dan saya masih kecil, ada roti bernama roti krim yang mengajaibkan masa kecil saya. Bungkusnya putih bergambar bocah-bocah Belanda yang masih kecil, dengan topi putih khas, dan kalau enggak salah, kincir anginnya sekalian. Begitu dibuka, muncullah roti putih yang kelihatan rapuh. Bentuknya ada dua, satu seperti donat long john dan satunya seperti donat berliner. Kalau digigit, rasanya renyah dan lembut dan manis seolah-olah bertabur gula yang enggak kelihatan. Lalu terasalah krimnya, saya sudah enggak begitu ingat rasanya, tapi saya ingat salah satu yang saya makan krimnya rasa bluberi. Pas banget dengan rotinya.


Lalu turunlah makanan dari surga. Di lantai paling atas sebuah mall, di toko kecil yang menjual mi enggak jelas tapi enak, saya menemukannya. Bukan yang saya pernah tahu tapi jelas yang saya cari.


Yang rasa cokelat enggak sempat kefoto karena sudah menghilang ke dalam perut, hahaha.


Setelah browsing berhari-hari, makan di depan komputer dan ngiler di atas mouse, cuma nemu satu cream cake sejenis, dari Indonesia! Ya, ya, tepat begitu.

Jika kalian menemukan cream cake yang dimaksud, bungkus apapun (bungkus Belanda sih lebih bagus), rasa apapun, tolong hubungi gege arasy di gegearasy.blogspot.com. Saya sangat menantikan kabarnya.