Sebuah meja tua, kalau kau tanya
tempat favoritku apa
Bukan laut dan debur ombak, bukan
Atau malah rangkaian pegunungan sana
Meja itu berbisik pada kita
agar pergi ke bawahnya
Dan di sana aku menemukan
banyak tempat kesayangan orang
Meja itu menantangku berlayar
Mengarungi sungai-sungai di benua
yang tak terbayangkan, bisa dibilang
Semua tergantung daya imaji kita
Alih-alih taplak meja yang dilahap usia, perlahan
aku menyibak helai kuntum-kuntum tirai dunia
Tak lagi Sabang ke Merauke, tidak
Melainkan dari Oradea sampai Birad
Memang bukan laut dan debur ombak
dan rangkaian pegunungan sana
Tetapi seluruh dunia, di bawah sebuah meja tua
Di sinilah aku menemukannya
*Puisi ini ditulis tahun 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar